Maklumilah anak ingusan yang tak tahu menahu, yang hanya mengikuti arah angin dan lambaian tangan.

“Kini aku tamat. Jagalah mereka. Jangan biarkan anak-anak itu tumbuh dalam kesepian,” sang raksasa berhenti berkata, berhenti terjaga.

Tentang cinta, wabah, maut serta bagaimana manusia berperang di antara hal-hal itu, di dalam sebuah cerita milik Magrippalfcostertivmfecit.

“Kemana kau bakal mengajakku kalau aku datang ke kotamu?” setelah jeda yang hampir merentang sepertanak nasi, kau akhirnya memotong sepi...

Tapi hidup, sebagaimana adanya dicatat Chairil, hanyalah rentetan kekalahan yang ditunda-tunda sebelum pada akhirnya kita menyerah.

Aku menulis untuk memberitahumu, untuk mengatakan apa yang tak sempat terucap jika segala sesuatunya masih.