top of page

Ni Made Purnama Sari: Tangan*


Pierre Bonnard, Young Woman Writing (Jeune femme écrivant), 1908. Courtesy of Barnes Foundation.

Tanganku, apa yang selama ini sudah kau buat?

Mengapa semua tidak bisa lagi kau ingat?


Mari ke sini, kita baca buku lagi

Berhentilah membuat puisi tentang maut

Percayalah kita akhirnya akan abadi


Kenangkanlah genggam lembut jari kekasih

Yang membuatmu tak henti mengirimkan surat-surat

Sajak-sajak dan pesan-pesan. Kau kirimkan padanya.

Seolah kau lebih cinta padanya. Daripada yang kutahu


Lebih liar, tanganku. Bikinlah sesuatu yang lebih liar

Dari bulan musim gugur. Dari cermin hilang bayang

Buatlah aku takut oleh fantasimu

Mengayun bersama malam. Melampaui mimpi demi mimpi


Mengapa kau cemas pada guratan nasib buruk

Nujuman penyihir tua sebuah sirkus waktu silam

Tidakkah kau lebih percaya padaku

Bahwa itu ramalan biasa, pelipur bagi mereka

yang kepingin mencuri masa depan


Tanganku, jangan kau abai dan ingkari aku

Kalau kau mati, aku tak mau

Aku tak siap kehilanganmu



2014


*Puisi ini ditik ulang secara sembunyi-sembunyi dari Majalah Tempo edisi 23 November 2014.


Ni Made Purnama Sari, lahir di Klungkung, Bali, 22 Maret 1989. Menamatkan studi Antropologi dari Universitas Udayana (2013) dan Magister Manajemen Pembangunan Sosial dari FISIP Universitas Indonesia (2016). Manuskripnya “Kawitan: Sepilihan Puisi” terpilih sebagai Lima Besar Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2016.

Comentários


Logo Invert.png

Suaka Sastra

  • Instagram

Antinovel merupakan rak paling ujung bagi sekumpulan catatan kolase cemas yang ditulis menjelang maut. Di situs ini, secara spesifik Antinovel – sebagai media amatiran – berupaya menyalin peristiwa-peristiwa (sebagai) sastra.

© 2023 by The Artifact.

Proudly created with Wix.com

bottom of page